Minggu, 28 Juni 2020

PENGANTAR MANAJEMEN KEPEMIMPINAN


PENGANTAR MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

Oleh: Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M. Pd.


A.    Pendahuluan
Masalah kepemimpinan adalah masalah yang utama dalam hidup dan kehidupan umat manusia, oleh karena itulah maka umat manusia selalu membutuhkan kepemimpinan, sebab untuk mencapai suksesnya sebuah tujuan dan terjadinya efisiensi kerja harus ada pemimpin. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin.  Untuk itu, maka gaya seseorang di dalam memimpin akan amat berpengaruh terhadap organisasi atau lembaga yang dipimpinnya, baik pengaruh itu bersifat positif maupun negatif terhadap organisasi tersebut. Covey menyatakan bahwa 90 persen dari semua kegagalan kepemimpinan adalah kegagalan pada karakter. Kepemimpinan adalah pangkal utama dan pertama penyebab daripada suatu kegiatan, proses atau kesediaan untuk merubah pandangan atau sikap daripada kelompok orang-orang, baik dalam hubungan organisasi formal maupun informal.
Kepemimpinan merupakan  suatu kekuatan penting dalam rangka pengelolaan suatu lembaga atau organisasi, sehingga kemampuan seseorang pemimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan suatu lembaga atau organisasi. Maka, esensi kepemimpinan adalah kepengikutan, kemauan orang lain untuk mengikuti keinginan pemimpin. Pemimpin merupakan faktor penentu dalam kesuksesan atau gagalnya suatu organisasi dan usaha. Baik di dunia bisnis, maupun di dunia pendidikan, kesehatan, perusahaan, religi, sosial, politik, pemerintahan  Negara, dan lain-lain, kualitas pemimpin menentukan keberhasilan lembaga atau organisasinya. Sebab, kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang mampu membawa suatu lembaga atau organisasi sesuai dengan asas-asas manajemen sekaligus bersedia memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan kepada bawahan dan masyarakat luas.
Secara eksplisit konsep kepemimpinan sudah disinggung oleh Al-Qur’an bahwa kepemimpinan merupakan missen sacre (tugas suci) terhadap pembangunan manusia, tugas ini merupakan bentuk manifestasi manusia sebagai khalifah fil al ardh (wakil Allah dimuka bumi) untuk jadi pemimpin (khalifah).
Manajemen Kepemimpinan adalah seni untuk mengelola kemampuan seseorang dalam memimpin, mengarahkan dan mengajak orang lain menuju tujuan dengan cara yang efisien dan efektif. Seorang pemimpin yang mempunyai cita-cita besar bisa menghidupkan satu kaum (bangsa). Kepemimpinan diartikan sebagai: Orang yang memiliki kemampuan mempengaruhi (karena wibawa, pengetahuan atau dapat melakukan komunikasi), dan mengkoordinasikan untuk mengarahkan orang-orang yang dipimpinnya, serta untuk mencapai tujuan
Pemimpin yang baik menyadari bahwa ia juga harus menjadi pengikut yang baik. Boleh dikatakan, pemimpin juga harus melapor kepada seseorang atau kelompok. Oleh sebab itu mereka juga harus menjadi pengikut yang baik. Pengikut yang baik harus menghindari persaingan dengan pemimpin, bertindak dengan setia, dan menanggapi ide, nilai dan tingkah laku pemimpin secara konstruktif. Pemimpin adalah seseorang yang mau dipimpin. Pemimpin harus senantiasa memberi perhatian pada kesejahteraan bawahan/anggotanya.

B.      Tujuan dan Fungsi Manajemen
Tujuan utama manajemen adalah menempatkan sesuatu di tempat yang seharusnya. Kalau manajemen keuangan, berarti mengatur keuangan supaya teratur, baik alur uang masuk dan keluar itu jelas. Sehingga pembukuan tidak semrawut. Pada dasarnya ada 5 buah fungsi utama manajemen, yaitu:
1.      Planning (Perencanaan)
2.      Organizing (Mengorganisasi)
3.      Staffing (Penempatan)
4.      Coordinating (Mengkoordinasi)
5.      Controlling (Mengontrol)

Description: Fungsi Manajemen

Diagram 1. Fungsi Manajemen
Kelima fungsi dasar manajemen tersebut itu harus ada dalam struktur perusahaan, entah berskala UKM ataupun skala corporate besar. Mengapa hal itu menjadi sangat penting? Karena, tanpa adanya fungsi manajemen yang berjalan maka perusahaan tidak bisa berjalan dengan semestinya. Lebih jelasnya mari kita bahas satu persatu:

1. Fungsi Planning (Fungsi Perencanaan Manajemen)
Seperti diagram di atas, yang pertama dan utama adalah fungsi planning. Mengapa ini menjadi sangat penting? Karena fungsi planning adalah aktivitas untuk menyusun, merencanakan apa yang menjadi tujuan perusahaan serta bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan atau planning dilakukan pada awal pembentukan perusahaan, seperti definisi diatas. Planning penting dilakukan untuk menentukan tujuan perusahaan. Mengapa menetapkan tujuan itu menjadi penting? Karena tanpa adanya tujuan yang jelas, maka aktivitas perusahaan juga tidak akan meningkat.
Ibarat, jika tidak ada yang dikejar maka orang-orang yang ada dalam perusahaan tersebut hanya melakukan kewajiban saja, yang penting dibayar. Tidak ada upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. Dan alhasil, pencapaian perusahaan akan stagnan, bahkan menurun.
Dalam proses planning inilah ditentukan tujuan perusahaan/organisasi secara menyeluruh, serta upaya-upaya terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Disinilah peran pemimpin/manager diperlukan. Manager harus bisa mengevaluasi langkah-langkah strategis yang dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
Hal ini sangat penting, karena jika perusahaan memilih langkah yang salah maka akan sangat sulit bahkan bisa gagal dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Jadi intinya perencanaan manajemen itu sangat penting dilakukan diawal pembentukan organisasi atau perusahaan, karena fungsi yang lain tidak akan berfungsi tanpa ada perencanaan yang matang.

Aktifitas Fungsi Perencanaan (Planning)
Dalam pelaksanaan ada 4 macam aktifitas yang dilakukan dalam fungsi perencanaan :
1.      Menetapkan visi misi perusahaan/organisasi. Visi misi ini berisi gagasan, atau tujuan yang ingin perusahaan capai dalam kurun waktu tertentu.
2.      Setelah tujuan ditetapkan, langkah selanjutnya menentukan cara yang akan ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
3.      Setelah cara-caranya direncanakan, kemudian menyusun dan menentukan sumber daya apa saja yang dibutuhkan untuk melaksanakan rancangan tersebut.
4.      Terakhir menetapkan standard kesuksesan. Ini penting, karena jika tidak ditetapkan standard yang jelas maka kita tidak bisa menilai apakah ini sudah tercapai apa belum.
Aktifitas perencanaan juga bisa dikatakan sebagai proses fungsi perencanaan. karena 4 hal itu harus dilalui untuk membuat sebuah perencanaan yang matang.

Pembagian Perencanaan Manajemen
Dalam tahap ini, planning bisa dibagi menjadi tiga dari beberapa sudut pandang tingkatan manajemen. Yaitu :
1.      Top Level Planning (Perencanaan Tingkat Atas). Dalam tahap teratas ini, perencanaan yang dilakukan bersifat strategis, seperti memberikan arahan/petunjuk umum, merumuskan tujuan, pengambilan keputusan dan memberikan arahan untuk melakukan kerja yang efisien. Pada tahap ini bersifat menyeluruh, serta dilakukan untuk menentukan target jangka panjang.
2.      Middle Level Planning (Perencanaan Tingkat Menengah), pada tahap ini perencanaan lebih bersifat administratif. Atau lebih detail, seperti menentukan cara untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.      Low Level Planning (Perencanaan Tingkat Bawah), dalam tahap ini lebih bersifat ke operasional (pelaksanaan). Yang meliputi tanggaung jawab oleh manajer lapangan.

Syarat-syarat Perencanaan yang Baik
Untuk menghasilkan perencanaan yang baik dan efisien tentunya harus ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi, antara lain :
1.      Tujuannya harus spesifik dan jelas.
2.      Singkat, padat, jelas dan sederhana. Hal ini diperlukan supaya tidak terlalu sulit dalam menjalankannya. (Berkaitan dengan syarat awal, yaitu spesifik dan jelas)
3.      Berisi analisa terhadap pekerjaan yang harus dilaksanakan
4.      Tanggung jawab dengan tujuan harus seimbang dan selaras pada setiap bagiannya
5.      Mempunyai kesan bahwa sumber daya yang diperlukan itu ada dan siap untuk digunakan.

Manfaat Membuat Perencanaan
Manfaat dari planning tentu banyak sekali. Manfaat yang paling terasa adalah keteraturan saat mengeksekusinya, jadi lebih jelas dan terarah.  Lebih jelasnya berikut ini beberapa manfaat yang diperoleh setelah membuat perencanaan untuk kemajuan perusahaan atau organisasi:
1.      Mensingkronkan antar unit devisi pada saat pelaksanaan, serta mengorganisasikan ke arah tujuan yang sama.
2.      Dapat meminimalisir kesalahan yang mungkin akan dilakukan.
3.      Pengawasan lebih mudah dilakukan.
4.      Mempunya dasar penilaiaian, apakah yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum.

2. Fungsi Organizing (Fungsi Pengorganisasian Manajemen)
Fungsi Organizing adalah fungsi yang mengatur segala sumber daya yang ada baik sumber daya manusia maupun sumber daya lainnya. Supaya sumber daya tersebut dapat berfungsi ditempat yang tepat serta mampu melaksanakan peran dan fungsinya secara maksimal, guna mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan.
Organizing adalah proses membentuk kelompok terutama karyawan yang ada guna memudahkan untuk mengoptimalkan segala potensi yang ada. Proses organizing ini sangat membantu bagi manager perusahaan untuk mengelola perusahaan, karena lebih mudah dalam melakukan fungsi pengawasan.

Aktivitas Proses Organizing
Dalam proses pengorganisasian tentunya ada beberapa hal yang harus dilakukan, antara lain:
1.      Mengalokasikan sumber daya yang ada dan menyusunnya menurut tugasnya masing-masing.
2.      Menetapkan dengan jelas garis struktur organisasi/perusahaan, serta mendefinisikan hak dan kewajibannya dengan jelas.
3.      Merekrut karyawan baru, dengan standard yang telah ditetapkan.
4.      Penempatan tenaga kerja dalam posisi yang tepat dan pas, untuk memaksimalkan potensi yang telah ada.

Unsur-unsur di dalam Organizing Perusahaan
Ada beberapa unsur yang ada saat pengorganisasian yaitu:
1.      Sekelompok orang yang akan diarahkan untuk saling bekerja sama
2.      Melakukan aktivitas/kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya
3.      Segala kegiatan dilakukan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan

Manfaat Organizing
Adapun manfaat dilakukan organizing di perusahaan ataupun organisasi adalah:
1.      Pembagian tugas antar orang/devisi lebih efektif.
2.      Menciptakan spesialisasi saat mengerjakan tugas/pekerjaan.
3.      Setiap orang/anggota dalam perusahaan tidak bingung, karena jobdesc sudah jelas.

Fungsi Organizing
1.      Pendegelegasian wewenang dari atas ke bawah lebih mudah.
2.      Pembagian tugas yang jelas, sehingga tidak terjadi miss communication saat pekerjaan dimulai.
3.      Memiliki manager yang mumpuni di setiap unit, sehingga setiap unit dapat bekerja semaksimal mungkin.
4.      Pencapaian tujuan perusahaan semakin mudah dan teratur.

3. Fungsi Staffing
Staffing ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan organizing. Karena pada intinya adalah menempatkan orang di tempat yang tepat.
Tetapi, staffing ini tidak melulu soal tenaga kerja saja. Tetapi lebih ke semua sumber daya yang ada, seperti peralatan, dan inventaris.
Adapun fungsi staffing mencakup hal berikut :
1.      Perencanaan SDM yang ada
2.      Jika kurang adakan rekruitmen tenaga kerja
3.      Melakukan seleksi bagi mereka yang mendaftar
4.      Pengenalan tentang perusahaan dan melakukan orientasi
5.      Pelaksanaan kerja
6.      Evaluasi terhadap kinerja
7.      Pemberian reward and punishment berdasarkan hasil evaluasi
8.      Pemberian pengembangan karir

4. Fungsi Coordinating (Pengarahan / Mengkoordinasi)
Directing atau fungsi pengarahan merupakan fungsi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kinerja dengan optimal dan menciptakan suasana lingkungan kerja yang dinamis, dan sehat. Ada beberapa aktivitas yang dilakukan pada fungsi pengarahan:
1.      Menerapkan dan mengimplementasikan proses kempimimpinan, pembimbingan serta motivasi kepada para pekerja supaya dapat bekerja dengan nyaman, baik dan maksimal.
2.      Memberikan tugas dan penjelasannya secara rutin yang berhubungan dengan pekerjaan
3.      Menjelaskan tentang semua kebijakan yang telah berlaku dan ditetapkan.
Di luar itu, fungsi directing juga memerlukan seorang pemimpin/manager yang baik. Karena, pasti ditengah jalan ada aja masalah yang dihadapi oleh pegawai. Karena itulah, diperlukan sosok pemimpin yang mampu mengayomi dan memberikan solusi jikalau problem-problem terjadi saat dijalan.

5. Fungsi Controlling (Fungsi Pengendalian / Pengawasan)
Terakhir adalah fungsi controlling, fungsi ini adalah fungsi yang bertugas menilai apakah pekerjaan yang dilakukan oleh SDM yang ada sudah mencapai target atau belum. Controlling ini sangat penting dilakukan, karena akan menentukan apakah kualitas dari layanan atau produk tersebut terjaga atau tidak.

Aktivitas dalam Fungsi Pengendalian
Adapun aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam fungsi pengendalian antara lain :
1.      Melakukan evaluasi secara mendalam, apakah pekerjaan yang dilakukan itu sudah mencapai target apa belum. Caranya dengan menentukan indikator/standard khusus yang telah disepakati.
2.      Jika ada penyimpangan, penurunan mutu maka segera lakukan koreksi, perbaikan atau klarifikasi guna menjaga kepercayaan konsumen.
3.      Jika ada masalah maka berikan alternative solusi yang dapat diambil, guna untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Aspek-aspek yang mempengaruhi Fungsi Pengawasan
Tentu saja ada aspek-aspek atau hal-hal yang harus dilakukan supaya fungsi pengawasan dapat berjalan dengan baik dan efektif, antara lain :
1.      Routing (Jalur), dalam hal ini pimpinan harus bisa menetapkan jalur atau cara yang aman dan efektif sehingga meminimalisir kesalahan
2.      Schedulling (Penjadwalan), pimpinan harus bisa menetapkan deadline waktu yang rasional. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat, sehingga waktu yang diperlukan untuk mengerjakan suatu pekerjaan itu bisa seefektif mungkin. Dan pegawai juga tidak merasa terbebani karena deadline yang tidak masuk akal.
3.      Dispatching (Perintah untuk Pelaksanaan), adalah pengawasan berupa perintah dari atasan untuk pelaksanaan suatu pekerjaan dengan tujuan agar bisa diselesaikan tepat waktu. Dengan adanya perintah ini, maka bisa terhindar dari pekerjaan yang “menggantung” sehingga dapat diketahui pihak mana yang bertanggung jawab.
4.      Follow Up (Tindak Lanjut), terkahir apabila pemimpin menemukan kesalahan yang terjadi harusnya dia mencari solusi atas masalah tersebut. Jadi, pemimpin tidak hanya menyalahkan saja, tetapi harus bisa memberikan solusi kongkrit kepada bawahan. Selain itu pemimpin harus bisa memberikan petunjuk dan tindak lanjut atas problem yang ditemui.
Ciri-ciri Manajer yang Kaya/Miskin Akan Pemahaman Manajerial
Pemahaman Manajerial Lemah
Pemahaman Manajerial Baik
Jarang mendiskusikan prinsip manajerial
Sering mendiskusikan prinsip manajerial
Tidak menyadari gagasan tentang gaya manajemen
Berpengetahuan luas tentang gagasan mengenai gaya manajemen
Mengikuti saja cara kepemimpinan yang sedang popular
Mempertanyakan gaya kepemimpinan yang sedang disukai orang
Tidak menganalisis kelemahan sendiri
Menganalisis kelemahan sendiri
Menciptakan suasana kerja yang negatif
Membina suasana kerja positif
Tidak mampu menyalurkan energi
Membebaskan energi yang terhambat
Miskin akan teori yang realistis mengenai motivasi
Mempunyai teori realistis tentang motivasi
Tidak mempunyai pengetahuan tentang gaya kepemimpinan sendiri
Sadar akan gaya kepemimpinan sendiri
Mempunyai gaya kepemimpinan yang sudah baku
Menggunakan gaya berbeda dalam kepemimpinan sesuai dengan kebutuhan
Tidak melakukan tugas dengan baik
Mengambil yang terbaik dari semua orang
Memainkan peran manipulatif sambil memimpin
Mempunyai gaya otentik manajemen
Ciri-ciri Manajer Berkreatifitas Tinggi/Rendah
Kreatifitas manajemen sampai sekarang tidak begitu dihargai tetapi akhir-akhir ini kreativitas manajemen mempunyai nilai dan mungkin tumbuh menjadi semakin penting.
Kreativitas Rendah
Kreativitas Tinggi
Tidak menghargai kreativitas orang lain
Menghargai kreativitas orang lain
Tidak senang merasa tidak pasti
Siap mengalami ketidakpastian
Tidak yakin akan kreativitas sendiri
Yakin akan kemampuan kreatif sendiri
Tidak menyelidiki hambatan kearah kreativitas
Mengetahui hambatan kearah kreativitas
Cenderung tidak menyelesaikan tugas
Tekun melaksanakan tugas
Lebih suka terhadap pendekatan tradisional
Meninggalkan tradisi
Mengalami kecemasan berlebihan
Berusaha mengurangi kecemasan pribadi
Puas dengan kedudukan
Merasa perlu adanya perubahan
Tidak menggunakan kesempatan
Menggunakan kesempatan
Terlalu bersikap kaku terhadap gagasan
Bermain dengan gagasan
Suka terhadap pemecahan konvensional
Suka pemecahan baru
Tidak sistematis dalam pemecahan masalah
Memecahkan masalah secara sistematis
Tidak mengenal sumbang saran
Menggunakan teknik sumbang saran
Sulit memimpin kelompok kreatif
Dapat memimpin kelompok kreatif
Melarang orang mengemukakan pendapat
Membiarkan orang mengeluarkan pendapat
Tidak belajar dari kesalahan
Berusaha belajar dari kesalahan
Menghindari risiko
Mengambil risiko

Beberapa tugas manajemen, seperti pemasaran, riset, pengembangan, pekerjaan artistic dan media, khususnya menuntut kreativitas tinggi. Kreativitas tinggi diperlukan kalau pemecahan yang ada tidak mempunyai potensi atau efektifitas. Walau sebagian besar fungsi manajemen sangat dibantu oleh pendekatan kreatif, hal ini kurang dirasa perlu kalau kegiatan diatur oleh sistim atau proses. Manajer yang pada umumnya mempunyai pekerjaan rutin dan berlandaskan pada organisasi statis umumnya kurang merasa perlu mengembangkan kemampuan kreatif mereka.
Sifat-sifat Manajer yang Mampu atau Tidak Mampu Mengatur Diri
Tidak Mampu Mengatur Diri
Mampu Mengatur Diri
Melalaikan kesehatan fisik
Menjaga kesehatan fisik
Bekerja jauh melebihi jam kerja
Membatasi jam kerja
Hidup secara tidak teratur
Bekerja teratur baik
Tidak mengambil libur
Membuat rencana libur yang menyegarkan
Mengadakan perjalanan secara tidak efisien
Mengadakan perjalanan secara bijaksana
Menyimpan perasaan
Mengungkapkan perasaan
Menghindari pemahaman pribadi
Mencari pemahaman pribadi
Menggunakan waktu secara jelek
Menggunakan waktu dengan baik
Mencoba mengatasi perasaan sendiri
Memanfaatkan perasaan
Tidak tahu akan daya kemampuannya
Tahu akan daya kemampuannya
Melalaikan hubungan yang berharga dengan orang lain
Mengembangkan hubungan dengan yang lain
Tidak dapat menerima suatu kegagalan
Memandang kegagalan sebagai yang tak mesti dialami
Harga diri yang rendah
Harga diri yang tinggi
Selalu mencari persetujuan
Dapat mentolerir pandangan yg tdk disukai
Mengalami ketegangan berlebihan
Menghindari tuntutan yang berlebihan
Mau menerima tantangan yang tidak mungkin dilakukan
Mengatasi dan mengatur tantangan
Kerap kali merasa diri lemah
Biasanya merasa kuat
Melakukan tugas yang terlalu banyak
Melakukan hanya pekerjaan yg dapat diselesaikan
Ciri-ciri Manajer Berkemampuan Tinggi/Rendah Dalam Membina TIM: Membina tim adalah suatu alat manajemen yang positif karena menghasilkan suatu kelompok berenergi tinggi yang kaya sumber, efektif dan responsive.
Kemampuan rendah dalam membina tim
Kemampuan tinggi dalam membina tim
Tidak mempunyai kemampuan kepemimpinan
Kemampuan tinggi dalam memimpin
Tidak taat-asas
Taat-asas
Berpikir anti-tim
Mendukung falsafah tim
Memilih anggota yang tidak memadai
Memilih anggota yang memadai
Tidak mempunyai keikatan terhadap orang lain dalam tim
Keikatan terhadap yang lain dalam tim
Tidak membina suasana positif
Membina suasana positif
Tidak mempunyai perhatian untuk berhasil
Didorong oleh pencapaian hasil
Tidak melihat peran organisasi dengan jelas
Dengan jelas merumuskan peran organisasi
Tidak ada metode kerja yang efektif
Menggunakan metode kerja yang efektif
Tidak merumuskan peran
Merumuskan peran perorangan
Mencampurkan kritik dan bahasan
Membahas tanpa kritik pribadi
Tidak mempedulikan pengembangan perorangan
Mendukung perkembangan perorangan
Mematikan potensi kreatif
Mendorong potensi kreatif
Membiarkan hubungan jelek antar kelompok
Mengembangkan hubungan sehat antar kelompok
Menggunakan ketegangan secara merugikan
Menangani konflik secara konstruktif
Tidak menganjurkan orang mengambil risiko
Mendorong orang untuk mengambil risiko
Menghindari umpan balik pribadi
Mencari umpan balik
Menggunakan waktu dengan tidak baik
Menggunakan waktu dengan baik
Membiarkan standar rendah
Menentukan standar tinggi

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Achmad Yusron. 2018. Lima Fungsi Manajemen Kepemimpinan dan Pengertiannya. https://rocketmanajemen.com/fungsi-manajemen-kepemimpinan/#a. Akses, 10 September 2018.

Bahtiar, Rio. 2018. Materi Pengantar Manajemen, Kepemimpinan. Https://Id.Scribd.Com/Doc/ 48275465/Materi-Pengantar-Manajemen-Kepemimpinan. Akses, 10 September 2018.

Mulyasa, Enco. 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Siagian, Sondang P. 2003. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta: Rineka Cipta.



PENGANTAR MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M. Pd.

Dosen FKIP dan Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makalah

Disajikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Dasar Provinsi Sulawesi Tenggara, Tanggal 14 September 2018 di Hotel D’Bliz Kendari.

 

 

 

 

 

 

 

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar