Minggu, 28 Juni 2020

PENGANTAR KOMUNIKASI


PENGANTAR KOMUNIKASI

Oleh: Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M. Pd.

 

A.    PENDAHULUAN
Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat lepas dari orang lain. Agar pergaulan kita lancar maka dipergunakanlah bahasa sebagai alatnya. Dari sinilah bahasa tersebut berfungsi sebagai alat komunikasi, dapat juga dikatakan bahwa, komunikasi adalah pertukaran pesan. Kita berkomunikasi dengan orang lain karena kita saling membutuhkan. Dengan berkomunikasi kita dapat bekerjasama dengan orang lain. Proses komunikasi ditujukan untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif artinya, bila terjadi pengertian, menimbulkan kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan yang semakin baik, dan perubahan perilaku. Komunikasi yang efektif juga bisa diartikan terjadi bila ada kesamaan antara kerangka berpikir dalam bidang pengalaman antara komunikator dengan komunikan. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif maka harus dilakukan persiapan-persiapan secara matang terhadap seluruh komponen proses komunikasi, yaitu, komunikator, pesan, saluran komunikasi komunikan, efek dan umpan balik. Bahkan dengan kata lain, proses komunikasi yang akan dilakukan harus didahului dengan upaya pemeriksaan terhadap pertanyaan-pertanyaan, siapa komunikatornya?, apa pesannya?, melalui media apa?, sasaranya siapa?, dan bagaimana efeknya pada sasaran.

Komunikasi dan Kehidupan Manusia
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak lahir dan selama proses kehidupannya, manusia akan selalu terlibat dalam tindakan-tindakan komunikasi. tindakan komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual, di antara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional dan global atau melalui media massa. Tindakan komunikasi dapat dilakukan scara verbal, non-verbal, langsung dan tidak langsung.

Definisi dan Karakteristik Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri seseorang dan/atau di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Pengertian komunikasi mempunyai enam (6) karakteristik pokok sebagai berikut. Pertama, komunikasi adalah suatu proses. Kedua, komunikasi adalah upaya yang disengaja serta mempunyai tujuan. Ketiga, komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerja sama dari para pelaku yang terlibat. Keempat, komunikasi bersifat simbolis. Kelima, komunikasi bersifat transaksional. Keenam, komunikasi me-nembus faktor waktu dan ruang.
Pengertian komunikasi berbeda dengan pengertian publisistik, karena komunikasi mencakup berbagai konteks peristiwa yang lebih luas dibandingkan dengan publisistik. Publisistik adalah salah satu bidang kajian komunikasi.

Sejarah Komunikasi Manusia
Sejarah pekembangan komunikasi manusia dapat ditelusuri sejak sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Sejak zaman itu hingga sekarang, sejarah perkembangan komunikasi manusia dapat dibagi dalam empat (4) era perubahan: era komunikasi tulisan, era komunikasi cetakan, era komunikasi telekomunikasi dan era komunikasi interaktif.
Era komunikasi tulisan terjadi sejak Bangsa Sumeria mulai mengenal kemampuan menulis dalam lembaran tanah liat sekitar 4000 tahun sebelum Masehi. Era komunikasi cetakan diawali dengan ditemukannya mesin cetak hand-pres oleh Gutenberg pada tahun 1456. Era telekomunikasi dimulai sejak penemuan alat telegrap oleh Samuel Morse pada tahun 1844. Era komunikasi interaktif, mulai terjadi pada tahun 1946, dengan ditemukannya Mainframe computer ENIAC dengan 18.000 vacuum tubes oleh para ahli dari universitas Pennsylvania, Amerika Serikat.

B.     FUNGSI DAN TUJUAN KOMUNIKASI
1.     Fungsi Komunikasi
Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih luas, tidak hanya sebagai pertukaran berita atau pesan, tetapi sebagai kegiatan individu atau kelompok mengenai tukar menukar data, fakta, ide, maka fungsinya dalam setiap system social sebagai berikut:
a.   Fungsi pengawasan menunjuk pada upaya pengumpulan, pemorsesan produksi dan penyebarluasan informasi, data, gambar, fakta, pesan, opini, dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap kondisi lingkungan dan orang lain agar dapat mengambil keputusan yang tepat. Upaya ini selanjutnya diarahkan pada tujuan untuk mengendalikan apa yang terjadi dilingkungan masyarakat. Misalnya: mencegah keresahan, memelihara ketertiban dan keamanan. Contoh:  Lewat media masa, surat kabar, yang isi berita dapat mempengaruhi komunikan agar dapat melihat dan belajar dengan informasi yang di bacanya. Misalnya berita pembunuhan, HIV/AIDS, dan sebagainya.
b.   Fungsi sosialisasi, menunjuk pada upaya pendidikan, dimana adanya penyediaan sumber ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang bersikap dan bertindak sebagaimana  anggota masyarakat yang efektif sehingga ia sadar akan fungsi sosialnya dan dapat aktif didalam masyarakat. Contoh:  Kegiatan penyuluhan program KB, yang dilakukan dokter, bidan, atau petugas kesehatan lainnya kepada warga masyarakat.
c.   Fungsi motivasi, menjelaskan tujuan setiap masyarakat jangka pendek maupun jangka panjang, mendorong orang untuk menentukan pilihan dan keinginannya, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan, mendorong kegiatan individu dan kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan dikejar.
d.   Fungsi berdebat dan diskusi, menyediakan dan saling menukar fakta yang diperlukan untuk memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan perbedaan pendapat mengenai masalah public, menyediakan bukti-bukti relavan yang diperlukan utuk kepentingan umum agar masyarakat lebih melibatkan diri dengan masalah yang menyangkut kepentingan bersama.
e.   Fungsi pendidikan, pengalihan ilmu pengetahuan dapat mendorong perkembangan intelektual, pembentukan watak, serta membentuk keterampilan dan kemahiran yang diperlukan pada semua bidang kehidupan.
f.   Fungsi memajukan kehidupan, menyebarkan hasil kebudayaan dan seni dengan maksud melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dengan memperluas horizon seseorang serta membangun imajinasi dan mendorong kreatifitas dan kebutuhan estetiknya. Contoh: Wayang, tarian-tarian tradisional, dsb.
g.  Fungsi hiburan, memberikan hiburan kepada masyarakat, lewat penyebarluasan signal,symbol,suara dan imajinasi dari drama, tari, kesenian, kesusatraan, music, olahraga, kesenangan, kelompok dan individu, melalui media masa, eltronik dsb, sehingga masyarakat dapat menikmati hiburan, dan melarikan diri dri kesulitan hidup sehari-hari, dan lain-lain. Contoh: menonton bioskop, mendengar radio menonton TV,dsb.
h.   Fungsi integrasi menyediakan bagi bangsa, kelompok, dan individu kesempatan untuk memperoleh berbagai pesan yang mereka perlukan agar mereka dapat saling kenal dan mengerti serta menghargai kondisi pandangan dan keinginan orang lain.

2.    Tujuan komunikasi
Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yaitu:
a.       Kepentingan sumber/pengirim/komunikator
b.      Kepentingan penerima/komunikan
Dengan demikian dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)    Memberikan informasi
Kita sebagai komunikator memberikan informasi dan berperan aktif dalam menjelaskan kepada komunikan/penerima dengan sebaik-baiknya dan sehingga mereka dapat mengerti dan mengikuti apa yang kita maksudkan.  
2)    Mendidik
Menggerakan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam, mungkin berupa kegiatan, kegiatan yang dimaksud disini adalah kegiatan yang lebih banyak mendorong, namun yang harus diingat adalah bagaimana cara yang baik untuk melakukannya. 
3)    Menyenangkan/menghibur
Peran komunikator adalah memahami orang lain, kita sebagai komunikator harus mengerti benar aspirasi masyarakat tentang apa yang di inginkan, jangan mereka menginginkan kemauannya. 
4)    Menganjurkan suatu tindakan atau persuasi
Supaya gagasan dapat diterima orang lain, kita harus berusaha agar gagasan kita dapat diterima orang lain dengan pendekatan persuasif bukan memaksakan kehendak.   
Jadi secara singkat dapat kita katakan bahwa komunikasi itu bertujuan mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan, dan tindakan; setiap kali kita bermaksud mengadakan komunikasi maka kita perlu meneliti apa yang menjadi tujuan kita.

C.    PROSES KOMUNIKASI
1.      Prinsip Dasar Proses Komunikasi
Proses komunikasi melibatkan tujuh elemen. Ketujuh elemen tersebut adalah: sumber, pesan, saluran, penerima, akibat/hasil, umpan balik, dan gangguan. Dalam setiap proses komunikasi, sumber dan penerima pesan komunikasi, masing-msing melakukan tiga (3) kegiatan atau tindakan: encoding (membentuk kode-kode pesan), decoding (memecahkan kode-kode pesan), dan interpreting (mengin-terpretasikan arti pesan).
Proses komunikasi akan berjalan baik, apabila antara sumber dan penerima pesan terdapat pertauan minat dan kepentingan (overlaping of interst). Pertautan minat dan kepentingan ini akan terjadi apabila terdapat persamaan (dalam tingkatan yang relatif) dalam hal kerangka referensi antara sumber dan penerima pesan. Proses komunikasi antara sumber dan penerima ini, dalam praktiknya seringkali tidak dapat berjalan baik karena adanya gangguan, baik gangguan yang bersifat fisik ataupun gangguan yang bersifat psikologis. Berdasarkan tingkat partisipasi dari sumber dan penerima pesan, proses komunikasi dapat dibagi dalam dua jenis atau bentuk komunikasi satu arah dan komunikasi dua arah.

2.      Tingkatan Proses Komunikasi
Komunikasi dapat terjadi dalam enam (6) tingkatan: komunikasi intra-pribadi, komunikasi antarpribadi, komunikasi dalam kelompok, komunikasi antarkelompok, komunikasi organisasi, dan komunikasi dengan masyarakat luas. Komunikasi intrapribadi adalah komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi yang dilakukan secara langsung antara seseorang dengan orang lain. Komunikasi dalam kelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung di antara anggota suatu kelompok. Komunikasi antarkelompok adalah kegiatan komunikasi yang berlangsung antara suatu kelompok dengan kelompok lainnya. Komunikasi organisasi mencakup kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi dan antar organisasi. Komunikasi dengan masyarakat luas adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok orang/suatu organisasi dengan masyarakat secara luas. Komunikasi dengan masyarakat luas dapat dilakukan dengan dua (2) cara yaitu: melalui media massa dan langsung tanpa melalui media massa.

3.      Tujuan dan Akibat komunikasi
Tujuan komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif kepentingan yaitu: kepentingan sumber dan kepentingan penerima. Hasil dan akibat komunikasi pada dasarnya menyangkut tiga (3) aspek: aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif. Komunikasi juga mempunyai empat (4) fungsi sosial. Keempat fungsi sosial tersebut adalah: pengawas lingkungan, korelasi di antara bagian-bagian dalam masyarakat untuk mencapai konsensus, transmisi nilai-nilai/warisan sosial dari satu generasi ke generasi selanjutnya atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya (fungsi ini disebut fungsi sosialisasi), serta fungsi hiburan.
Terdapat banyak model yang menjelaskan proses tahapan hasil atau akibat komunikasi yang terjadi di kalangan penerima. Tiga (3) di antaranya adalah model AIDA, model Hierarki, modul Efek dan model Adopsi Inovasi. Ketiga model ini menjelaskan urutan tahapan hasil/akibat komunikasi dari mulai tahap kognitif, ke tahap afektif sampai ke tahap kognitif. Dalam praktiknya ketiga tahap hasil/akibat komunikasi tersebut dapat terjadi secara terbalik atau tidak beraturan.


D.    KOMUNIKASI ANTAR-PRIBADI
1.      Definisi Komunikasi Antar-Pribadi
Ada tiga perspektif yang dapat digunakan untuk menjelaskan definisi komunikasi antarpribadi, yaitu:
1.      Perspektif komponensial, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari komponen-komponennya. Komunikasi antarpribadi dalam definisi ini diartikan sebagai proses mengirim dan menerima pesan-pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang, dengan berbagai umpan balik dan efek.
2.      Pespektif pengembangan, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari proses pengembangannya. Komunikasi dalam definisi ini dianggap sebagai proses yang berkembang, yakni dari hubungan yang bersifat impersonal meningkat menjadi hubungan interpersonal. Suatu proses komunikasi dikatakan besifat interpersonal bila berdasarkan pada a) data psikologis, b) pengetahuan yang dimiliki dan c) aturan-aturan yang ditentukan sendiri oleh para pelaku komunikasi.
3.      Perspektif relasional, yaitu definisi komunikasi antarpribadi yang dilihat dari hubungan di antara dua orang.

2.      Tujuan Komunikasi Antar-Pribadi
Komunikasi antarpribadi bertujuan untuk:
a.       mengenal diri sendiri dan orang lain,
b.      mengetahui dunia luar,
c.       menciptakan dan memelihara hubungan yang bermakna,
d.      mengubah sikap dan perilaku orang lain,
e.       bermain dan mencari hiburan, dan
f.       membantu orang lain.
Tujuan-tujuan tersebut dapat dikategorikan dalam 2 perspektif:
1)      tujuan yang dilihat sebagai motivasi atau alasan mengapa seseorang terlibat dalam komunikasi antarpribadi, dan
2)      tujuan-tujuan yang dilihat sebagai hasil atau dari komunikasi antarpribadi.

3.      Komunikasi Antar-Pribadi sebagai Proses Transaksional
Komunikasi bersifat transaksional karena menuntut adanya tindakan saling memberi dan menerima di antara orang yang terlibat komunikasi. Bila komunikasi adalah transaksional, artinya:
a.       komunikasi merupakan proses yang dinamis
b.      unsur-unsumya saling berkaitan dan tergantung satu sama lain
c.       para partisipan yang terlibat dalam komunikasi antarpribadi bertindak dan sekaligus memberi reaksi.
Sebagai suatu proses, komunikasi antarpribadi memiliki beberapa prinsip umum, yaitu:
1)      komunikasi tidak terelakkan
2)      komunikasi tidak dapat diubah
3)      komunikasi mempunyai dimensi isi dan hubungan
4)      komunikasi merupakan proses penyesuaian diri
5)      komunikasi dapat dilihat sebagai hubungan simetris atau hubungan komplementer

4.      Efektivitas Komunikasi Antar-Pribadi
Efektivitas komunikasi antarpribadi dapat dilihat dari 2 perspektif:
a.       Perspektif Humanistik, yang menuntut adanya:
1)      Keterbukaan
Artinya kita harus mau membuka diri pada orang lain, memberikan reaksi-reaksi pada orang lain dengan spontan dan tanpa dalih perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran yang dimiliki kita.
2)      Empati
Kemampuan seseorang untuk menempatkan dirinya pada peranan atau posisi orang lain.
3)      Perilaku suportif
Ditandai dengan sifat deskripsi, spontanitas dan provisionalisme yang mendorong perilaku suportif.
4)      Perilaku positif
Adalah ekspresi sikap-sikap positif terhadap diri sendiri, orang lain dan situasi;
5)      Kesamaan
Kesamaan di sini meliputi 2 hal: 1) kesamaan dalam bidang pengalaman seperti: nilai, sikap, perilaku, pengalaman, dan sebagainya, 2) kesamaan dalam hal mengirim dan menerima pesan.
b.      Perspektif Pragmatis, yang menuntut adanya:
1)      Sikap yakin, Tidak mempunyai perasaan malu dan gelisah dalam menghadapi orang lain, tetapi mempunyai rasa percaya diri yang besar dan bersikap luwes dalam berbagai situasi komunikasi.
2)      Kebersamaan, Sifat ini ditandai dengan adanya hubungan dan rasa kebersamaan dengan mempertimbangkan perasaan dan kepentingan orang lain.
3)      Manajemen Interaksi, Mengontrol dan menjaga interaksi dengan maksud untuk memuaskan kedua belah pihak, yang ditunjukkan dengan mengatur isi, kelancaran dan arah pembicaraan secara konsisten.
4)      Perilaku ekspresif, Keterlibatan sunguh-sungguh dalam interaksi dengan orang lain,yang diekspresikan secara verbal dan non-verbal.
5)      Orientasi pada orang lain, Kemampuan seseorang untuk beradaptasi pada orang lain selama interaksi, dengan menunjukkan perhatian, kepentingan dan pendapat orang lain.

E.     KOMUNIKASI NON-VERBAL
1.      Definisi Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal adalah pesan-pesan yang diekspresikan dengan sengaja atau tidak sengaja melalui gerakan, tindakan, perilaku, suara atau vokal yang berbeda dari penggunaan kata-kata dalam bahasa atau komunikasi verbal. Komunikasi non-verbal adalah sangat penting di dalam proses komunikasi manusia. Komunikasi non-verbal akan membantu terbentuknya makna pesan komunikasi secara efektif. Komunikasi non-verbal lebih penting dalam proses komunikasi tatap muka dan hubungan antarpribadi.

2.      Jenis Komunikasi Non-Verbal dan Fungsinya
Jenis-jenis komunikasi non-verbal sangat banyak, tetapi secara garis besar dapat dikelompokkan ke dalam 5 jenis, yaitu: komunikasi ruang; diam, paralanguage, dan komunikasi temporal atau waktu.
Komunikasi non-verbal mempunyai fungsi melengkapi komunikasi verbal dan enam fungsi: repetisi (pengulangan), kontradiksi (berlawanan), substitusi (pengganti), komplemen (pelengkap), regulasi (pengatur), dan aksentuasi (penekanan).

F.     KOMUNIKASI MASSA
1.      Pengertian dan Karakteristik Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah komunikasi yang dilakukan melalui media massa. Media massa dapat dikelompokkan ke dalam; media massa cetak dan media massa elektronika. Media massa cetak meliputi koran, majalah, dan buletin. Media massa elektronika mencakup radio, televisi, dan film. Ada tujuh ciri khas atau karakteristik dari komunikasi massa, yakni : (1) komunikasi melalui media massa ditujukan kepada khalayak luas; (2) bentuk komunikasi melalui media massa bersifat umum bukan pribadi; (3) pola penyampaian pesan secara cepat; (4) penyampaian pesan melalui media massa berjalan satu arah; (5) kegiatan komunikasi massa dilakukan terencana, terjadwal, dan terorganisasi; (6) penyampaian melalui media massa dilakukan secara berkala; dan (7) isi pesan media massa mencakup berbagai bidang kehidupan manusia.

2.      Fungsi Komunikasi Massa
Secara garis besar fungsi komunikasi massa ada dua fungsi terhadap masyarakat dan fungsi terhadap individu. Menurut Lasswell dan Wright ada empat fungsi sosial, yaitu: (1) pengawasan lingkungan; (2) korelasi antarbagian dalam masyarakat terhadap lingkungannya; (3) sosialisasi; dan (4) hiburan.
Menurut Lazarsfeld dan Merton fungsi sosial komunikasi massa adalah: (1) memberikan status; dan (2) memperkokoh norma-norma sosial.
Sedangkan, fungsi terhadap individu ada tujuh: (1) pengawasan atas pencarian informasi; (2) mengembangkan konsep diri; (3) fasilitas dalam hubungan sosial; (4) substitusi dalam hubungan sosial; (5) membantu melegakan emosi; (6) pelarian dari ketegangan dan keterasingan; dan (7) sebagai bagian dari kehidupan rutin atau ritualisasi.

3.      Dampak Komunikasi Massa
Dampak media massa dapat dilihat dari 2 aspek, yakni dampak yang berkaitan dengan kehadiran media massa secara fisik dan dampak yang berkaitan dengan pesan-pesan yang disebarkan media massa.
Kehadiran media massa sebagai objek fisik mempengaruhi: 1) bidang ekonomi; 2) struktur dan interaksi sosial; 3) jadwal kegiatan sehari-hari; 4) sebagai penyaluran perasaan tertentu, seperti kecewa, marah, bosan dan sebagainya.
Sedangkan pesan-pesan yang disebabkan media massa berpengaruh pada aspek kogaitif, afektif dan konatif. Dampak dari pesan-pesan media massa akan semakin kuat bila ditunjang beberapa kondisi sebagai berikut: 1) exposure (jangkauan pengenaan); 2) kredibilitas informasi; 3) konsonansi; 4) signifikan dengan kepentingan dan kebutuhan khalayak; 5) menyentuh hal-hal yang bersifat "sensitif"; 6) dalam situasi kritis dan 7) dukungan komunikasi antarpribadi.

G.    KOMUNIKASI DAN BUDAYA
1.      Peranan Kebudayaan dalam Kehidupan Manusia
kebudayaan artinya pikiran, karya, dan hasil karya manusia. Secara sempit maksudnya ialah sesuatu yang indah atau seni. Kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu kebudayaan ideal, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Setiap kebudayaan juga mempunyai tujuh unsur universal, yakni unsur-unsur yang selalu ada dalam setiap kebudayaan. Yaitu sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian, dan sistem teknologi dan peralatan.
Fungsi kebudayaan terutama kebudayaan ideal adalah mengatur, mengendalikan, dan memberi arah pada tingkah laku dan perbuatan masyarakatnya. Untuk melestarikan nilai-nilai budayanya, setiap kebudayaan memiliki "harapan budaya". Artinya, harapan masyarakat kebudayaan bersangkutan terhadap para anggotanya untuk bertingkah laku sesuai adat istiadat tersebut.

2.      Pengaruh Kebudayaan terhadap Komunikasi
Keberhasilan komunikasi banyak ditentukan oleh tercapainya persamaan makna (maksud) antara komunikator dan komunikan. Persamaan makna itu sendiri dapat terjadi jika ada persamaan term of reference dan field of experience antara para partisipan komunikasi. Dan persamaan kedua faktor tersebut dapat tercapai jika ada persamaan latar belakang budaya pihak-pihak yang berkomunikasi.
Nilai-nilai, norma, dan keyakinan, yang merupakan unsur-unsur kebudayaan mempengaruhi persepsi dan sikap. Unsur-unsur kebudayaan tersebut mempengaruhi positif, negatif, atau netralnya makna (hasil penafsiran).
Di samping sebagai tingkah laku yang diajarkan, komunikasi sekaligus berfungsi sebagai alat untuk meneruskan warisan budaya suatu generasi ke generasi berikutnya. Baik secara verbal maupun non verbal.

3.      Komunikasi Antar Budaya dan Pemakaiannya
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda-beda. Perbedaan budaya tersebut dapat mulai dari tingkat individu, kelompok sosial, etnis/ras, negara, hingga dunia. Dalam komunikasi antarbudaya dikenal pula interaksi antara kebudayaan dominan dan kebudayaan sub ordinat.
Perbedaan budaya dapat menimbulkan konflik. Untuk masa kini komunikasi antarbudaya telah menjadi pusat perhatian orang, baik sebagai individu, domestik, maupun internasional. Komunikasi antarbudaya juga penting dalam melaksanakan difusi inovasi.

H.    PRINSIP DASAR KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
1.      Karakteristik Sumber
Sumber merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan keberhasilan komunikasi. Dalam hal ini, ada 3 (tiga) karakteristik sumber yang perlu diperhatikan yakni: credibility (kredibilitas), attractiveness (daya tarik) dan power (kekuasaan/kekuatan). Dengan demikian dari segi sumber keberhasilan komunikasi ditentukan oleh kredibilitas, daya tarik, serta kekuatan/kekuasaannya untuk mempengaruhi pihak penerima.

2.      Bentuk dan Teknik Perjanjian Pesan
Bentuk dan teknik penyajian pesan pada dasarnya mencakup 2 (dua) aspek: struktur dan daya tarik (appeals). Struktur pesan menunjuk pada cara mengorganisasikan elemen-elemen pokok dari pesan. Cara pengaturan struktur pesan mencakup 3 (tiga) hal: sisi pesan, urutan penyajian dan penarikan kesimpulan. Sementara itu, ada 4 (empat) pendekatan yang dapat dipergunakan agar penyajian pesan menarik perhatian khalayak. Keempat pendekatan tersebut adalah: fear appeals, Rational appeals, emotional appeals, dan pendekatan humoris.

3.      Karakteristik Saluran Komunikasi
Terdapat tiga saluran komunikasi yang dapat dipergunakan dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat: saluran komunikasi personal, media massa dan media tradisional. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Kombinasi penggunaan dari ketiga saluran komunikasi tersebut akan menghasilkan dampak yang lebih optimal.
Pemilihan satu atau beberapa media sebaiknya didasarkan atas 2 (dua) pertimbangan. Pertama, pertimbangan yang menyangkut karakteristik media. Kedua, pertimbangan yang menyangkut karakteristik isi dan penyajian pesan yang akan disampaikan (karakteristik kreatif).

4.      Karakteristik Khalayak
Khalayak bukanlah merupakan sekumpulan individu-individu yang bersikap dan bertindak pasif. Khalayak, aktif dan juga selektif. Terhadap isi pesan yang sama, boleh jadi akan terdapat perbedaan-perbedaan di kalangan khalayak mengenai perhatian, pemahaman anggapan serta tindakan yang timbul.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Media Belajar. http://eni-jola.blogspot.com/2012/02/pengantar-ilmu-komunikasi-fungsi.html. Akses, 13 September 2018.



 

PENGANTAR KOMUNIKASI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Oleh:

Prof. Dr. H. Anwar Hafid, M. Pd.

Dosen FKIP dan Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Makalah

Disajikan pada Pelatihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Dasar Provinsi Sulawesi Tenggara, Tanggal 14 September 2018 di Hotel D’Bliz Kendari.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROVINSI SULAWESI TENGGARA

KENDARI

2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar